Wikipedia

Search results

Friday, 15 January 2016

Limit Roche (Gaya Pasang Surut)


Limit Roche, adalah jarak kritis sebuah benda yang masih dapat mempertahankan keberadaannya  dari disintegrasi yang diakibatkan oleh gaya pasang surut dari benda pertama. Melewati limit ini material yang mengorbit cendrung pecah dan membentuk cincin disekitar planet utama (primary), sedangkan diluar limit ini material berkecendrungan untuk bergabung dan membentuk gumukan (coalesce). Terminologi ini diambil dari nama seorang astronom Perancis Edouard Roche yang pertama kali memperkenalkan konsep ini pada tahun 1848 .

            Limit Roche hendaknya, tidak dicampur baurkan dengan istilah selubung Roche (Roche lobe), yang menjelaskan sebuah objek yang melintas selubung Roche akan  ditangkap oleh salah satu komponen sistem tiga benda tersebut. Hal khusus dari limit Roche ini adalah aplikasinya pada sebuah satelit yang sedang mengalami  desintegrasi yang disebabkan oleh induksi  gaya pasang surut planet utama (primary). Beberapa satelit alamiah ataupun artifisial, menunjukkan bahwa satelit masih tetap utuh walaupun bergerak dibawah ambang batas limit Roche. Objek ini masih bisa bertahan, karena ada gaya lain, yang sifatnya non-gravitasional.

Sebagai contoh  adalah Metis satelitnya Jupiter dan Pan satelit Saturnus. Satelit alam ini  berbentuk cairan (fluida) masih dapat bertahan  dalam rentang jarak limit Roche. Satelit ini mampu bertahan, karena sebenarnya satelit tersebut bukan murni cairan, namun ketika jaraknya semakin dekat ke planet utama (primary) dia juga akan mengalami  desintegrasi, sebagai contoh adalah komet  Shoemaker-Levy yang  dapat dianalogikan sebagai satelit yang rapuh. Komet ini terpecah-belah pada saat ia melewati limit Roche  di  bulan Juli 1992, dua tahun kemudian pada tahun 1994  serpihan ini akhirnya menumbuk planet Jupiter.

            Dikawasan limit Roche ini,  gaya pasang surut lebih dominan dari gaya gravitasi, oleh sebab itu tidak ada satelit besar  yang dapat dibentuk dari gumukan partikel, selain itu cincin planet semuanya terletak pada jarak dibawah limit Roche. Cincin ini bisa berasal  dari sisa-sisa pembentukan proto-planet yang gagal menjadi satelit atau bisa saja dari  satelit yang pecah ketika melewati limit Roche
Gambar . 2 (a) B ulan Jaraknya Jauh dari planet induknya, tetapi (b) karena lebih dekat, gaya
pasang surut membuat menjadi sebuah Bentuk elips, sampai (c) dalam batas Roche bulan pecah. Materi yang terpecah  membentuk cincin benda kecil yang mengorbit
pada planet dalam arti yang sama dengan gerakan orbital bulan.

No comments:

Post a Comment