Pendahuluan
Radioaktivitas
memegang peran penting dalam mempertahankan panas internal bumi. Tanpa
radioaktivitas, panas internal bumi akan berkurang rata - rata 44.2x1012
W, Sehingga akan menyebabkan
pendinginan pada laju rata-rata sekitar 120 K per miliar tahun.
Bahkan lebih
dari 4,5 miliar tahun, pendinginan
pada tingkat ini akan memiliki efek moderat pada
suhu
pada bagian dalam.
Konveksi
mantel dan tektonik akan memperlambat laju pendinginan. Sebuah sumber besar energi internal diperlukan
juga untuk mempertahankan konveksi inti yang digerakan oleh dinamo geomagnetic.
Energi
gravitasi yang dilepaskan dalam pertambahan sumber energi lainnya dihitung dari
lapisan pusat. Ketika radius r dan massa m,maka potensial gravitasi di
permukaan adalah -Gm/r. pada lapisan selanjutnya jika massanya dm = 4πρr2 dr, mK energy potensial gravitasinya adalah dEG = -Gm dm/r = -4πGmρr dr, ketika m = 4π2
dr dan G = 6.67 x 10-11,
maka energy potensial gravitasinya EG = -fGM2 /R, dengan f = 3/5 dan
M=-224x1030 J, maka didapati nilai EG = -249 x 1030J(41.6
x 106 J/kg).
Panas Radiogenik
Panas
radiogenic berkaitan dengan adanya radioaktivitas, Radioaktivitas
adalah kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan radiasi dan
berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti
atom yang tidak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung
radionuklida disebut zat radioaktif.
Radioaktivitas
ditemukan oleh H. Becquerel pada tahun 1896. Becquerel menamakan radiasi dengan
uranium. Dua tahun setelah itu, Marie Curie meneliti radiasi uranium dengan
menggunakan alat yang dibuat oleh Pierre Curie, yaitu pengukur listrik piezo (lempengan Kristal yang biasanya
digunakan untuk pengukuran arus listrik lemah), dan Marie Curie berhasil
membuktikan bahwa kekuatan radiasi uranium sebanding dengan jumlah kadar
uranium yang dikandung dalam campuran senyawa uranium. Selain itu, Marie Curie
juga menemukan bahwa peristiwa peluruhan tersebut tidak dipengaruhi oleh suhu
dan tekanan, dan radiasi uranium yang dipancarkan secara spontan dan terus
menerus tanpa bisa dikendalikan. Marie Curie juga meneliti campuran senyawa
lain, dan menemukan bahwa campuran senyawa thorium juga memancarkan radiasi
yang sama dengan campuran senyawa uranium, dan sifat pemancaran radiasi seperti
ini diberi nama radioaktivitas.
Pada
awal terbentuknya bumi, dapat dianggap bahwa unsur radioaktif tersebut belum
mengalami peluruhan Peluruhan radioaktif di alam akan menimbulkan
energi panas di dalam bumi. Unsur-unsur penting di dalam panas bumi adalah
uranium, torium dan kalium
Perbandingan thorium dengan
uranium sangat mirip dalam berbagai ragam jenis batuan serta meteroit. Meskipun
lebih rendah rasio Th/U muncul pada mid-ocean ridge(MORB). Uranium dan thorium
tidak mudah dipisahkan oleh volatilitas atau proses geoki,ia yang normal dan
muncul dalam meteroit, dengan implikasi di bumi dalam rasio hampir konstan
No comments:
Post a Comment