Mikroseismik
disebut juga sebagai mikrotremor didefinisikan sebagai getaran alami (ambient vibration) yang berasal dari
dua sumber utama, yaitu dari alam dan aktivitas manusia. Mikroseismik merupakan
getaran yang memiliki simpangan maksimum (amplitudo) sangat kecil sekitar 0,1
sampai 1,0 μm dan kecepatan getaran antara 0,001 sampai 0,01cm/s (Nakamura,
2008). Sedangkan periode gelombang mikroseismik ini antara 5 sampai 10 sekon. Getaran
tanah yang dikatakan getaran mikroseismik bukan getaran tanah yang diakibatkan
gempaBumi melainkan sumber getar lainnya yang mampu menggetarkan tanah yang
bersumber dari alam seperti ombak laut, aktivitas atmosfer Bumi, interaksi
angin dengan tanaman maupun pepohonan dan lain-lain. Sedangkan sumber
mikroseismik oleh aktivitas manusia antara lain berasal dari kendaraan yang
sedang melaju, lalu lintas, suara mesin pabrik dan aktivitas manusia lainnya.
Gelombang mikroseismik yang disebabkan oleh ombak laut dapat dibedakan dengan
melihat periode dominannya. Gelombang mikroseismik yang berasal dari badai
dapat terekam dari jarak yang sangat jauh. Gelombang tersebut merupakan
gelombang Rayleigh (gelombang permukaan yang terpolarisasi vertikal-lihat
bagian 15.3).
Gelombang laut
terbentuk akibat gesekan angin dengan permukaan laut. Amplitudo dan panjang
gelombangnya akan meningkat seiring kecepatan angin dan durasinya. Untuk
gelombang pada laut dalam (kh>> 1, tanh (kh) -> 1), maka persamaan
14.53 menjadi V = (g/k)1/2, sehingga periodenya menjadi
T = 2πV/g....................................................................(14.57)
Untuk kecepatan angin 30 sampai
dengan 40 knot (15,4 sampai 20,6 m/s), persamaan 14.58 memberikan periode 10
sampai dengan 13 detk dengan panjang gelombang 150 sampai dengan 270 m.
Gelombang air yang merambat melalui laut dalam,
gerakan partikelnya berupa gerakan melingkar seperti roda yang berputar
kebelakang. Gerakan vertikal air berupa gelombang sinusoidal dan tekanan osilasi
nya berada di bawah permukaan. Ketika dua gelombang berjalan dalam arah yang
berlawanan saling berinterferensi, gelombang tegak akan terbentuk dan dalam
kondisi ini tekanan osilasi akan ditransmisikan pada kedalaman laut.
Mikroseismik juga dapat
ditimbulkan oleh pecahnya gelombang di tepi pantai. Gelombang laut akan
terbiaskan dan memberikan koherensi yang lebih besar karena sifatnya yang berkesinambungan.
Gelombang mikroseismik yang berasal dari garis pantai memiliki periode 5 sampai
dengan 6 sekon, sedangkan mikroseismik yang berasal dari laut dalam memiliki
periode dominan sebesar 10 sampai dengan 12 sekon. Meskipun mekanisme yang
terjadi di pantai dangkal tidak memerlukan kondisi khusus supaya gelombang
dapat melintas, namun efek laut dalam akan menghasilkan gelombang mikroseismik
yang lebih besar. Terjadinya mikroseismik memerlukan usikan siklon yang
bergerak dan dapat menghasilkan gelombang yang melintas.
Referensi
Tambahan
Aki,
K., dan Kanai, K., 1957. Space and time spectra of stationary stochastic
waves, with special reference to microtremors. Bulletin of the Earthquake
Research Institute 1957;35:415–56.
(Kamei & Nakata, 2015). Introduction to microseismic source mechanisms (Rie Kamei, Nori Nakata,
and David Lumley. The Leading
Edge. August 2015
terima kasih atas info dan sumbernya
ReplyDelete