Ketika kita memperhatikan data paleomagnetik pada
skala waktu berjuta-juta tahun kita bisa melihat sedikit perubahan dari apa
yang ditafsirkan sebagai bukti dari penyimpangan kutub dan/atau continental
drift. Pada skala waktu ini variasi sekular secara relatif
dirata-ratakan ke luar (dengan jumlah rata-rata batuan yang umurnya mungkin ribuan
atau bahkan jutaan tahun) bahkan sering kali mengalami pembalikan, sehingga
perbedaan arah hanya pada polarisasi dihilangkan secara ekuivalen. hipotesis
dipol yang di berada di sekitar axial (Bagian 9.3) rata-rata kutub
paleomagnetik juga kutub geografi atau
rotasi kutub dan mengkondisikian perpindahan kutub bagian kerak bumi dimana
ditemukan batuan yang sesuai untuk pengukuran paleomagnetik. Bukti paleomagnetik untuk continental drift
telah mengubah pemikiran geofisikawan dan geologi. Sementara faktanya menjadi
sangat luas (Bagian 10.1) dimana ada sedikit keraguan bahwa itu tidak akan diakui tanpa
perkembangan dari paleomagnetik. Seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 9.9, posisi kutub ditentukan dari batuan yang
lebih muda dari 20 juta tahun yang mengumpul disekitar kutub geografis saat
ini. awal substansi dari kutub saat ini terlihat hanya pada data dari batuan
yang berumur lebih dari sekitar 30 juta tahun (lebih rendah dari jaman tersier
atau sebelumnya).
Sejak ada perbedaan antara data dari perbedaan
continent, kita harus mempertimbangkan secara terpisah hasil paleomagnetik dari
masing-masing dataran yang besar. Istilah "continent" biasanya
digunakan untuk daratan bermassa, batasan tidak nyata dimana-mana bersamaan
waktu dengan bagian-bagian continent. Suatu plot dari suatu urutan kutub untuk
sebuah daerah tertentu telah diartikan kembali koheren selama periode pada pertanyaan yang diberikan garis kutub untuk
suatu daerah (Gambar 9.16). kurva penyimpangan kutub di indikasikan sebagai
sebuah pergerakan yang relatif dari kutub dengan tanggapan continent, tanpa
adanya indikasi yang nyata dari sebuah perpindahan. orientasi absolut dari
kutub di ruang angkasa ditetapkan (kecuali sejauh pengaruh dari efek astronomi,
mempertimbangkan pada bab 3 tetapi tidak relevan di sini) dan pergerakan
koheren dari semua ciri-ciri bola bumi dengan tanggapan seperti itu kemungkinan
terjadi secara mekanika (Goldreich dan Toomre. 1969); ini adalah penyimpangan
kutub yang benar. Sebagai alternatif contoh daerah mungkin telah bergerak
(mengapung) dengan bebas dari bumi, jadi
garis kutub nyata adalah pembalikan sederhana dari pergerakan dari suatu
daerah. Penyimpangan dari suatu kutub dan continental drift atau setiap
kombinasi tidak dibedakan. meskipun kejadian nyata dari penyimpangan kutub
sekarang diragukan (Jurdy dan Van der Voo, 1975).
Gambar 1.
Phanerozoik (Cambrian hingga waktu sekarang) garis kutub untuk Amerika
bagian Utara, dengan dua data untuk Greenland. Berdasarkan pada plot oleh
McElhinny (1973) dikoreksi oleh Ordovician oleh McElhinny dan Opdyke (1973).
Ketika kita membandingkan fakta-fakta garis kutub pada
daerah yang berbeda untuk continental drift, diakibatkanmunculnyapenyimpangan
kutub. Blok-blok continental pertama dibandingkan dengan Eropa bagian Barat dan
Amerika bagian Utara dan perbandingan diperbaharui dari penyimpangan garis
kutub yang nyata untuk daerah ini diperbaharui pada Gambar 9.17. dua kurva dapat di rekonsiliasi dengan medan
dipol hanya oleh perkiraan dua daerah yang bersebelahan 200 juta tahun yang
lalu dan sudah mengapung terpisah sejak itu. Yang lebih dramatis adalah drift
yang relatif dari continent bagian selatan, yang ada sejak Gondwanaland sampai
sekitar 150 juta tahun yang lalu, sebelum mengapung terpisah. Gambar 9.18
menunjukkan kejadian kutub dari periode Cambrian sampai Mesozoik untuk suatu
rekonstruksi Gondwanaland. McElhinny
(1973) sudah meninjau bukti paleomagnetik untuk disposisi continent selama
waktu Phanerozoik (sejak permulaan periode cambriann) dan menyimpulkan bahwa selama
Waktu Silurian Gondwanaland bergabung dengan blok sebelumnya secara independen
yang sekarang dikenal sebagai Eropa dan Amerika bagian Utara, Blok-blok yang
berisikan Siberia yang bukan bagian dari Pangaea, tetapi ditabrak dengan Eropa
pada waktu hancurnya Pangaea. Pre-Cambrian drift sedikit di dokumentasikan.
tetapi muncul pemisahan dan penggabungan dengan berbagai cara mengukuran blok
continental yang merupakan proses berulang (McElhinny dan Briden. 1971; Spall.
1972).
Kecuali jika kita mengambil posisi ekstrim yang
tidak mungkin dari hipotesis dipol di sekitar axial adalah tidak sesuai dan
bahwa medan geomagnetik telah menjadidipolar hanya untuk 20 juta tahun yang
lalu dengan masing-masing daerah mempunyai satu medan tersendiri sebelumnya.
Continental drift adalah satu kesimpulan yang tak terelakkan dari
paleomagnetik. Untuk tujuan ini tidak diperlukan medan di sekitar axial. Tetapi
hanya dipolar yang sederhana. Bukti bahwa kenyataannya di sekitar axial
diperoleh dengan membandingkan data paleoklimatik dan paleomagnetik. Yang
merupakan kumpulan komponen-komponen dari Gondwanaland di sekitar daerah kutub
selatan. seperti yang ditandai oleh deviasi sudut utara-selatan ketinggian
paleomagnetic dari continent bagian selatan, sesuai dengan luas glasiasi daerah
tersebut pada massa Permian dan Carboniferous.
Gambar 2.Perbandingan dari lintasan-lintasan polar wander untuk
Eropa (bentuk kotak) dan Amerika Utara (lingkaran-lingkaran). Yang
diperbaharui. oleh ijin dari McElhinny (1973).
Hubungan umum dari
indikator paleoklimatik dengan paleomagnetik dipisahkan oleh garis lintang yang
keduanya diharapkan maupun ditemukan (Briden dan Irving, 1964). Pengaruh yang
paling mencolok adalah adanya kenaikan glaciasi dari tudung kutub zaman es,
yang sekarang dihubungkan dengan indikator lain, terutama identifikasi jenis
yang dominan dari pohon-pohon dari serbuk sari fosil dan estimasi dari suhu air
laut dari rasio isotop oksigen di dalam cangkang-cangkang zat kapur (Emiliani dan
Shackleton, 1974). Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh keadaan yang tidak
jelas, meski beberapa usul mempunyai bukti yang kuat. Bryson (1974) telah
meninjau medan.
Suatu saran bahwa kenaikan iklim global berubah dari
suatu superposisi dari beberapa periode astronomi antara 104-105
tahun, berdasarkan presisi dari superposisi bumi pada orbit elipsnya seperti
interaksi gravitasi planet, mula-mula dikemukakan oleh M. Milakovitch. Meski
insolasi rata-rata tahunan atau tenaga radiasi surya yang menimpa Bumi konstan,
perkirakannya adalah bahwa ketidaksamaan massa lahan antara ketidakseimbangan
belahan bumi adalah tanggapan dari Bumi kepada variasi tahunan pada insolasi.
Emiliani dan Shackleton (1974) mengemukakan bahwa siklus perubahan suhu yang
mereka temukan konsisten dengan siklus
Milankovitch.
Gambar 3. Glaciation continent-continent selatan
selama Carboniferous. Panah-panah menandai adanya arah pergerakan es. Yang
diperbaharui, oleh ijin dari Holmes (1965).
Tetapi alternatif pendapat yang terakhir yang lebih
meyakinkan. Jika keseksamaan kita mengharapkan hasil zaman es menjadi
pergeseran fase pada kebalikan hemisphare. Sedangkan observasi-observasi
mengindikasikan bahwa mereka disamakan (Mercer, 1972). Opik (1967) mengabaikan
variasi-variasi orbital yang tidak cukup penting dalam perhitungan kasar, variasi-variasi
yang lebih panjang di dalam iklim dan bahkan meragukan efektivitas mereka di
dalam pembentukan glacial jangka pendek, mendukung satu keseragaman intrinsik
matahari, seperti ketika keseragaman
antar bintang disapu ke dalam matahari dalam suatu pergerakan galaksi. Variasi-variasi istilah
yang lebih pendek muncul untuk dihubungkan dengan injeksi debu vulkanis ke
dalam stratosfer (Lamb, 1970; Schofield, 1970) sebagai akibat meningkatnya
pantulan cahaya matahari dari bumi.
Hal ini menjelaskan tentang pendinginan yang sangat
mendadak. Bukti hubungan antara pembalikan geomagnetik dan pendinginan
dijelaskan di Bagian 9.4. Tetapi semua
efek ini bersifat cepat bila dibandingkan dengan penghanyutan continent
dan menunjukkan kebisingan frekuensi tinggi bila dibandingkan antara
kutub-kutub dengan paleoklimat-paleoklimat.
No comments:
Post a Comment